Tunjuk Ajar Melayu Riau
Tunjuk Ajar Melayu
Tunjuk Ajar Melayu adalah segala jenis petuah, petunjuk, nasihat, amanah, pengajaran, dan contoh teladan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dalam arti seluas-luasnya. Tunjuk Ajar Melayu mengandung pesan-pesan kebaikan yang bisa membawa manusia ke jalan yang lurus dan diridai Allah, yang bertujuan menyelamatkan manusia dalam kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat.
Tunjuk ajar merupakan kata majemuk yang terdiri atas dua kata, yaitu tunjuk dan ajar. Kata tunjuk adalah kata dasar yang berarti 'menunjukkan', sedangkan kata ajar menurut kamus berarti 'petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau dituruti'.
Perbedaannya dengan nasihat atau petuah biasa, Tunjuk Ajar Melayu disampaikan dengan bahasa yang indah. Nasihat atau ajaran tidak disampaikan secara langsung dengan bahasa keseharian, tetapi melalui pantun, gurindam, dan syair.
Tunjuk Ajar Melayu telah pun ditulis dan disusun oleh H. Tenas Effendy (1936-2015) dan telah diterbitkan menjadi sebuah buku setebal 688 halaman (Penerbit Adicita, Yogyakarta, 2004). Dalam buku tersebut juga telah disebut apa definisi tunjuk ajar dalam ungkapan-ungkapan yang berbunyi:
yang disebut tunjuk ajar,
petuah membawa berkah
amanah membawa tuah
yang disebut tunjuk ajar,
tunjuk menjadi telaga budi
agar menjadi suluh hati
yang disebut tunjuk ajar,
menunjuk kepada yang elok
mengajar kepada yang benar
yang disebut tunjuk ajar,
mencelikkan mata
menyaring telinga
membersihkan hati
menyempurnakan budi
membaikan pekerti.
Dalam ungkapan-ungkapan tersebut, selain dapat diketahui apa itu definisi Tunjuk Ajar Melayu, sekaligus juga dapat dilihat gambaran tujuan dari tunjuk ajar. Misalnya, frasa petuah membawa berkah menjelaskan nasihat-nasihat yang baik yang membawa kebaikan pula. Frasa amanah membawa tuah bermakna bahwa tunjuk ajar itu serupa dengan amanah yang wajib disampaikan sebab amanah itu akan membawa tuah atau kebaikan.
Frasa telaga budi menggambarkan bahwa tunjuk ajar itu seperti sebuah kitab atau pedoman hidup orang Melayu tentang akhlak, watak dan perilaku yang baik. “Suluh hati” adalah metafora atau simbol yang bermakna bahwa telaga budi itulah yang akan menuntun manusia dan menjadi penerang bagi kegelapan hati dan penenang bagi jiwa. Sementara bait terakhir yang berbunyi “mencelik-kan mata, menyaring telinga, membersihkan hati, menyempurnakan budi, membaikkan pekerti" hendak menjelaskan bahwa tujuan tunjuk ajar itu untuk membuka kepekaan indrawi fisik dan jiwa manusia terhadap segala nasihat kebaikan.
Kedudukan dan Manfaat Tunjuk Ajar Melayu
Bagaimanakah orang Melayu menempatkan Tunjuk Ajar Melayu dalam kehidupan mereka? Seberapa pentingkah Tunjuk Ajar Melayu bagi orang Melayu?
Beberapa bait ungkapan berikut ini, yang disusun oleh H. Tenas Effendy, dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Apa tanda Melayu jati Tunjuk ajarnya dipegang mati
Apa tanda Melayu amanat Memegang tunjuk ajar sampai ke lahat
Apa tanda Melayu berbudi Tunjuk ajarnya dijunjung tinggi.
Apa tanda Melayu berakal Tunjuk ajar dijadikan bekal
Dari empat bait ungkapan di atas, kita dapat memahami bahwa Tunjuk Ajar Melayu sangat penting bagi kehidupan orang Melayu. Bahkan, kesejatian orang Melayu itu terletak pada bagaimana seseorang itu telah menjalankan segala tunjuk ajar atau belum. Maka, tunjuk ajar harus dijunjung tinggi agar orang Melayu berbudi luhur, agar hidupnya selamat. Maka, kedudukan yang sangat penting tersebut pasti akan memberi manfaat yang banyak dan mengandung nilai positif bagi orang Melayu yang mengamalkan tunjuk ajar, baik bagi pribadi, bagi hubungan keluarga, bagi hubungan antarorang Melayu, juga bagi hubungan sosial dengan masyarakat luas.
Manfaat Tunjuk Ajar Melayu dapat pula kita baca dalam ungkapan-ungkapan berikut ini.
Kalau hendak hidup terpuji Tunjuk ajar pakaian diri
Kalau hendak hidup bertuah Tunjuk ajar jadikan rumah
Kalau hendak hidup terpandang Tunjuk ajar jadikan tulang
Jadi, manfaat Tunjuk Ajar Melayu itu diibaratkan sebagai pakaian, rumah, dan tulang. Ketiganya berfungsi sebagai pelindung dan penyangga tubuh manusia. Pakaian, selain sebagai pelindung diri, juga berfungsi sebagai gambaran dari citra diri seseorang, sopan santun, etika, dan identitas. Begitu pula dengan rumah. Rumah berfungsi melindungi manusia dari cuaca. Bentuk rumah juga menggambarkan karakter penghuninya. Sementara tulang, baik bagi tubuh maupun bagi benda apa pun, tulang selalu identiknya dengan fungsinya sebagai penyangga. Jadi, tunjuk ajar juga bermanfaat untuk menyangga kehidupan orang Melayu untuk bisa tegak lurus menjalankan nasihat dan petuah.
Komentar