Lahan Gambut di Bengkalis Masih Membara
Liputan6.com, Bengkalis - Lima hari sudah
lahan berstruktur gambut di Desa Buluh Manis, Kecamatan Bathin Solapan,
Kabupaten Bengkalis, Riau, dilalap si jago merah. Petugas gabungan dari TNI,
Polri, Manggala Agni, dan Masyarakat Pencinta Api (MPA) masih di lokasi untuk
mendinginkan lahan gambutsupaya baranya tidak
memercikkan api lagi.
Sejak kebakaran beberapa hari lalu itu, sudah ada 20
hektare lahan gambut yang berubah menjadi
arang. Sulitnya medan membuat petugas harus berjalan kaki untuk masuk ke lokasi
dengan membawa peralatan pemadam seadanya.
"Pemadaman bertambah sulit akibat tiupan angin
kencang dan teriknya cuaca," ucap Kepala Bidang (Kabid) Hubungan
Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Riau, Komisaris Besar Polisi
Guntur Aryo Tejo, Jumat (28/7/2017) petang.
Menurut Guntur, gambut di desa itu sangat dalam.
Akibatnya, petugas sulit memadamkan kebakaran lahan di Bengkalis, Riau, karena
bara api masih ada di dasar gambut. Alhasil, petugas hanya memadamkan di
permukaan lahan. Apalagi, tiupan angin kembali membuat bara memercikkan api dan
kebakaran kembali terjadi.
"Lahan gambut sangat sulit dipadamkan. Sejauh ini,
sudah 20 hektare lahan terbakar di lokasi itu," ujar mantan Kapolres
Pelalawan ini.
Perkembangan terakhir di lapangan, petugas sudah
menjinakkan api di bagian permukaan. Hanya saja, petugas masih di lokasi untuk
mendinginkan gambut dengan semprotan air.
Selain melahap lahan, api juga membakar tanaman kepala
sawit milik warga. Buat memaksimalkan pemadaman, petugas darat juga dibantu
beberapa helikopter menggelar operasi bom air atau water bombing.
"Mudah-mudahan bantuan helikopter bisa
memadamkan api secara total," sebut Guntur.
Komentar